Kita sering menganggap kain felt sama dengan kain flannel. Sebenarnya keduanya memiliki perbedaan, meskipun sama-sama terbuat dari serat wool.
Untuk kain felt sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk jadi dari pemrosesan terhadap serat wool tanpa melalui proses tenun (biasanya dengan proses pengepresan dan kondensasi ). Selain itu, kain felt diproduksi dengan beragam warna dan ketebalan.
Sementara , kain flanel merupakan hasil jadi dari pemrosesan serat wool dengan proses ditenun. Tetapi saat ini sudah mulai banyak diproduksi kain flannel dengan bahan serat katun atau sintetis. Setelah menjadi produk kain, terkadang kain flanel masih melalui proses penyikatan agar menjadi lebih lembut.
Perbedaan lainnya kain felt lebih mudah digunakan terutama dalam pembuatan kerajinan tangan, karena tanpa melalui proses tenun maka ketika kain digunting tidak akan menimbulkan uraian benang di bagian tepinya.
Sementara kain flannel sebaliknya, ia akan terurai pada bagian tepi kain sehingga memerlukan penjahitan/obras di bagian tersebut.
Era tahun 90-an, kain flanel pernah menjadi tren kemeja bagi anak muda dengan motif kotak-kotak. Selain itu, karena cukup hangat kain flanel sering digunakan sebagai kain bedong atau selimut bagi bayi.
Berikut beberapa tip sederhana dalam merawat produk dari bahan felt :
- Kain Felt mudah dibersihkan dari kotoran debu, cukup kibas-kibaskan atau usap dengan lembut maka kotoran akan terlepas atau dapat menggunakan penyedot debu
- Apabila terkena air cukup diangngin-anginkan karena felt cepat kering tanpa harus menjemur di bawah sinar matahari
- Jika terkena makanan yang lengket, segera seka dengan tisu. Apabila perlu di cuci, sebaiknya lakukan pencucian seperti mencuci produk berbahan wol
- Jangan mewarna produk felt atau flanel
- Jangan menyikat dengan sikat fiber atau kawat yang kaku
- Jangan merendam flanel / felt dalam larutan deterjen atau pemutih
Jika teman-teman yang punya tips tentang merawat kain flanel bisa disertakan di komen :)